Sinergi Dinas Ketapang dengan BRMP pada Kegiatan Optimalisasi Cadangan Pangan Provinsi Banten
Serang, 14/10/2025, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten mengajak BRMP Banten bersinergi dalam pelaksanaan Koordinasi Pelaksanaan Cadangan Pangan untuk Daerah Rentan Rawan Pangan sebagai upaya memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan dan meningkatkan status gizi masyarakat.
BRMP Banten yang diwakili Iin Setiowaty, SP, MSc menjadi salah satu narasumber acara. Iin memaparkan materi mengenai Pendekatan Biofortifikasi Padi, termasuk kandungan nutrisi, ragam varietas unggul baru padi seperti Inpari IR Nutri Zinc dan Inpago 13 Fortiz, serta proses pengembangan dan perbanyakan benih yang telah dilakukan BRMP Banten sejak tahun 2020. Inisiatif ini menjadi bentuk nyata kontribusi BRMP Banten dalam mendukung peningkatan kualitas gizi masyarakat dan ketahanan pangan berkelanjutan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten, Dr. Ade Ahmad Kosasih, M.Pd., Perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Banten Dadan Firdaus, S.TP., M.Si., Kabid Kerawanan Pangan dan Gizi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten, Perwakilan BRMP Banten, Iin Setyowati SP, M.Sc., serta perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Serang, dan Lebak. Turut hadir pula unsur Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, PT Pos Indonesia, PT Sun Food, Camat dari wilayah agak rentan rawan pangan, PPL, Poktan dan Gapoktan, PKK, serta Ketua Koperasi Merah Putih.
Dr. Ade Ahmad Kosasih menyampaikan bahwa saat ini tidak terdapat kecamatan dengan status rawan pangan di Provinsi Banten, namun masih terdapat lima kecamatan dengan kategori agak rentan pangan yang tersebar di Kabupaten Serang, Lebak, dan Tangerang. Pemerintah Provinsi Banten telah melakukan intervensi melalui penyaluran beras biofortifikasi dan ayam ras frozen sebagai bagian dari program perbaikan status gizi anak dan ketahanan pangan keluarga.
Dadan Firdaus, S.TP., M.Si., memaparkan proyeksi produksi serta pemanfaatan padi biofortifikasi di Provinsi Banten. Menurutnya, program padi biofortifikasi telah dijalankan oleh Dinas Pertanian Provinsi Banten sejak tahun 2023 sebagai bentuk dukungan terhadap upaya penurunan angka stunting melalui peningkatan kualitas pangan lokal.
Kabid Kerawanan Pangan dan Gizi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten menjelaskan strategi intervensi daerah agak rentan rawan pangan, mencakup peningkatan koordinasi antarinstansi, penguatan kelembagaan pangan di tingkat lokal, serta optimalisasi distribusi bantuan pangan bergizi.
Kegiatan ini menjadi sarana strategis bagi pemerintah provinsi, kabupaten, serta para pemangku kepentingan dalam menyusun langkah terpadu untuk mempercepat penanganan daerah yang masih tergolong agak rentan rawan pangan di Banten.
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif, penandatanganan nota kesepahaman (MoU), serta penegasan komitmen bersama dalam memperkuat ketahanan pangan daerah dan mendukung terwujudnya masyarakat Banten yang sehat, mandiri, dan sejahtera.